senyum itu memang bukan untukku
tapi sungguh lengkungan bibir mungilnya tak bisa kutepis
masih mengelayut dalam neuron neouron ingatanku
tak semudah menghapus program pada Codevision
tak semudah mengklik ctrl+alt+del
tapi aku bersyukur jadi manusia
bukan malaikat yang tak bisa merasakan kecewa
bukan saiton yang selalu serakah
rasa kecewa membawaku pada kerendahatian
hilangnya serakah membawaku pada kecukupan
dan pada saat yang sama bahagia lahir
serat-serat jalinan cinta memang tak mudah diputuskan
bahkan semakin menguat seiring waktu berjalan
walau jalinan ini justru membawaku pada cinta kepada Nya
kurelakan, kuserahkan pada Nya
tak kan mampu sekedipan matapun ku lepas dari lindungan Mu
mungkin Dia telah menyiapkan senyum yang benar-benar
akan menjadi penyejuk mataku
dikala susahku
dikala sendiriku
kurindukan senyummu
entah siapa gerangan dirimu
ku hanya bisa menunggu kedatanganmu
dengan mempersiapkan diriku sebaik mugkin
bukan malaikat yang tak bisa merasakan kecewa
bukan saiton yang selalu serakah
rasa kecewa membawaku pada kerendahatian
hilangnya serakah membawaku pada kecukupan
dan pada saat yang sama bahagia lahir
serat-serat jalinan cinta memang tak mudah diputuskan
bahkan semakin menguat seiring waktu berjalan
walau jalinan ini justru membawaku pada cinta kepada Nya
kurelakan, kuserahkan pada Nya
tak kan mampu sekedipan matapun ku lepas dari lindungan Mu
mungkin Dia telah menyiapkan senyum yang benar-benar
akan menjadi penyejuk mataku
dikala susahku
dikala sendiriku
kurindukan senyummu
entah siapa gerangan dirimu
ku hanya bisa menunggu kedatanganmu
dengan mempersiapkan diriku sebaik mugkin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar